RSS

Jumat, 22 Februari 2019

Beberapa hari ini hampir sudah seminggu aku menangis dan menjerit sepertinya memang tidak ada yang mempedulikan aku saat ini. Hatiku seperti sudah tercabik berkali - kali dan terjatuh hingga tidak berdaya tuk bangun. Kali ini tidak ada yang bisa membangunkanku disaat aku terjatuh dan merasa kesakitan. Pikiranku jahat dan merasa memang dia sudah tidak lagi berharap aku ada disampingnya mendampinginya, semua kata kata indah dan manis seketika lenyap ditelan bumi. Aku bingung dan entah harus melakukan apa disaat dia sedang tidak baik keadaannya padaku. Apa yang harus aku lakukan dan respon aku yang aku harus jawab, aku pun berat dan ingin marah padanya, karena benar benar dari sikapnya tidak memperhatikan keberadaanku disini. Dia anggap aku hanya angin lalu. Apa salahnya jika aku ingin minta kabar dan komunikasi yang lancar. Setiap komunikasi kita hanya via whatsapp, dan itu mulai jarang. Setiap whatsapp selalu saja telat respon, aku benar benar memahami kesibukan dan kepadatan pelayanan yang dia lakukan disana. Tapi setidaknya disaat dia bisa hanya beberapa menit saja tanyakan kabar dan bercerita apa yang dia alami disana, aku ingin komunikasi yang kita bangun bukan hanya sekedar "Redaksi" tapi  "Diskusi". Di luar sana kamu bisa tertawa dan menikmati kehangatan kasih sayang dari orang - orang yang terdekat disana, aku pun ingin melihat dan merasakan keceriaanmu dikala kamu setidaknya meluangkan waktu walau hanya 5 menit bercengkrama dengan ku dengan tertawa lepas dan keceriaanmu sama seperti keceriaanmu yang kamu bagi dengan orang - orang diluar sana. Sering kali, aku pun berpikir apakah kamu memang benar - benar pendampingku ? walau dalam hati kecil aku ingin selalu ada bersamamu sampai habis waktuku karena aku benar benar mencintaimu. Tapi perlakuanmu dan sikapmu menggambarkan kalau aku hanya benalu buatmu. Aku hanya dijadikan boneka olehmu dan dimainkan perasaannya. Aku sakit, dan aku marah padamu. Setiap kali aku marah, kamu tidak bisa jadi air buatku yang bisa meredam kemarahank. Setiap kita seperti ini jarang tuk komunikasi, kamu tidak membawaku tuk berdiskusi gimana cara untuk mengatasi dan menyelesaikan ini semua, agar hati mu dan hatiku sama sama cair. Kamu selalu bilang kalau aku selalu mempermasalahkan hal yang sama, karena setiap kita bermasalah kita gak bisa berdiskusi dan sama sama berbenah diri,

Aku disini selalu memikirkan kamu, tapi entah kamu disana mikirin aku apa engga. Mohon sekali aku mohon untuk kamu juga mengerti aku, aku hanya ingin diperhatikan hanya 5 menit saja dalam sehari, mendengar kabarmu dan setidaknya bercerita dalam satu hari itu apa yang kamu lakukan. walau hanya whatsapp tadi responnya itu tidak merasa terganggu oleh ku. Aku memang wanita yang ribet dan banyak maunya, tapi disaat seperti ini aku belajar untuk merendah dan sadar diri siapa aku. aku pun tidak mau terus terusan seperti ini, jarang berkomunikasi denganmu, apalagi berhari hari kita tidak berkomunikasi. Sudah cukup jarak yang membuat kita jauh, jangan ditambah dengan makin jauh karena komunikasi kita tidak baik seperti ini. Aku sangat merindukan disaat kita bisa bertemu dan saling cerita, melihat matamu dan mendengar suaramu.

Waktu kamu bilang, kalau kamu dinas di Tuban, kamu hanya bilang itu di whatsapp, kenapa kamu tidak mencari ku kala itu dan telpon aku, bercerita soal ini dengan baik dan sama sama kita diskusikan, aku ingin seperti itu,bukan hanya redaksi kamu kasih tahu aku kamu dinas di tuban. Aku tahu dan sangat sedih disaat kamu bilang itu, pikirku adalah kita makin jauh dan makin sulit lagi tuk komunikasi. Aku ingin kita diskusi, aku ingin kita sama sama hadapi ini bersama. Bagaimana kita bisa hadapi ini, komunikasi kita saja tidak lancar.

Tolong kamu pahami tolong kamu mengerti, aku sakit hati dibuatmu, aku menangis dan butuh pelukanmu dalam doa. Setiap kali aku ingat kata kata kamu "aku tidak butuh berdebat dan pusing" aku sakit hati kenapa kamu tidak mau berdebat denganku, berdebat dan mencari cara atau jalan agar sama sama bisa jalani ini.

Aku iri dengan banyak orang pasangan diluar sana yang bisa enjoy jalani kehidupan mereka, tapi kenapa kita tidak bisa seperti itu ? ya memang salahku dan egoku karena aku tidak bisa menjadi pendampingku yang sabar dan memahami jalan pikiranmu. Akupun butuh kejelasan dan pemahaman yang cukup untuk mengerti maksud hati dan pikiranmu jika kamu tidak bercerita padaku bagaimana caranya aku paham itu ?

sampai pagi ini kamu tidak lagi balas whatsappku, beberapa hari kamu whatsapp aku dan aku tidak balas karena aku pun sedang marah padamu, karena setiap kali kamu kesal, kamu hilang dan tidak ada kabar sampai berhari hari padahal aku disni sudah mencoba berubah untuk tidak lagi hilang komunikasi, tapi malah kamu sekarang yang begitu.... kamu bilang kamu gak suka begitu, tapi sekarang kamu lakukan itu...

Aku tunggu kamu sampai saat ini, dan tunggu kabar mu...
Aku tahu kamu gak akan pernah baca blog ini, karena kamu pun sendiri tidak pernah cari tahu aku dan kehidupanku... :( :(